Selasa, 15 September 2009

Saya telah 2 x menikah…
Yang pertama cerai karena istri saya selingkuh…
Yang kedua kali, inilah ceritanya :
Istriku …
Kamu tau…???tidak akan ada suami yang mau diinjak-injak sekehendak mu. Siapa pun orangnya. Entah itu suami pengangguran atau suami pekerja keras. Lebih tepatnya, siapa saja tidak ada yang mau dijajah dan didikte hidupnya oleh seorang istri. Ah, lagipula, istri mana yang memiliki hak untuk menginjak –injak atau memperbudak suami, juga menyuruh-nyuruh sampai mengekang pola pikir suami?
"Tidak ada kemenangan di dalam pertengkaran rumah tangga. Yang ada hanya usaha untuk mendekati apa yang lebih benar. Sebab kebenaran sejati, kebenaran yang paling benar mungkin hanya mimpi kita yang tak akan pernah tercapai. Kalah-menang bukan masalah lagi. Upaya untuk mengejar itu yang paling penting. Dan semoga itu akan membuat kita ini menjadi lebih dewasa secepatnya. Kalau tidak, kita akan menjadi manusia yang lalai."

Dan hari ini, dimana Istri masih menyepelekan keberadaanku. Ia masih sibuk SMS-an dengan selingkuhan yang di banggakan dirinya. Istri yang Luar biasa menggoda.. dia berikrar Laki-laki manapun akan di bikin takluk dan bertekuk lutut padanya. Aku marah pada istriku. Aku kecewa pada nya. Aku putus asa pada sikapnya.
waktu membawaku berlari begitu cepat
menarik erat tubuhku,
memaksaku untuk tetap menatap ke depan
masa lalu,
ingin aku menolehnya sebentar saja
sekedar untuk menghilangkan dahaga kerinduanku
akan masa-masa indah
saat aku masih memiliki cinta
saat ini sepertinya aku mati
rasaku hilang entah kemana
duka. .
bahagia. .
apapun namanya, semua bagiku sama
tak ada lagi indah yang dulu selalu membuatku tersenyum
Aku bingung maunya hati ini
Sebentar rindu ingin bertemu
Sebentar benci dilanda api cemburu
Yang terbayang hanya raut wajahnya
Yang terbersit hanyalah senyum manisnya
Tertawa bersamanya bagaikan surga
Bertengkar dengannya membuatku sengsara

Air mata ku terus menganak. Hatiku pun terbelah menjadi beberapa bagian. Satu rasa kesedihan, satu rasa keletihan, satu lagi rasa kerinduan. Entah rasa mana yang paling aku rasakan kali ini. Semua rasa itu bercampur menjadi satu.
Aku tahu istriku selingkuh lewat sms an dengan pria lain. Tapi aku tidak memiliki daya untuk mencegah itu semua. Mengapa ia berani berbuat itu kepada ku di saat bulir-bulir cinta mulai merekah untuk kita reguk dengan kebahagiaan? mungkinkah ia tidak lagi mencintai aku? Tapi kenapa ia takut kehilangan aku?
Istri ku sering bertanya padaku di setiap malam, apakah aku mencintainya. Ia terus bertanya meski selalu tahu jawaban yang akan diberikan dan kenyataan sebenarnya. Mungkin ia tidak pernah benar benar peduli jika aku mencintainya, tapi ia merasa takut. Takut jika aku tidak lagi menjadi suaminya. Foto pernikahan itu bukankah amat membanggakan? kita amat serasi menurut pandangan orang dan terlihat begitu mencintai satu sama lain. Semua orang yang melihat tentu akan berkomentar, betapa bahagianya keluarga ini, betapa cemerlang, dan berkelimpahan berkah Tuhan.
Kita berdua adalah pasangan suami istri teladan bagi lingkungan. Kita adalah figur ideal bagaimana sebuah perkawinan mesti dirumuskan. Kita adalah cermin para tetangga dan sanak saudara untuk berkaca melihat gambaran keluarga bahagia.
Tapi Bagaimana jika perkawinan kita hancur karena perselingkuhan istriku? Bukankah banyak harapan yang turut hancur?
“Mengapa istriku melakukan itu?apakah kau tidak mencintaiku lagi? Bukankah aku suami yang baik, juga seorang ayah yang baik? Apakah karena kelakuanku dulu,ucapanku dulu yang Cuma gertak sambal yang membuatmu berselingkuh,apakah perlakuan keluargaku terhadapmu yang buat kamu begitu?atau apakah kau mau balas dendam?”
Aku terkenang kembali saat saat kemarin. O, Sungguh sebuah hari hari yang membuat iri tetangga lain. Selama yang aku ingat, aku selalu memperlakukan istriku bak seorang putri dari kahyangan,minta pohon apapun selalu saya penuhi,karena emang istriku penggemar tanaman hias.
Namun,aku tak pernah jadi suami yang paling dia banggakan, dia selalu bercerita, membanggakan mantan pacar-pacar nya yang dulu,pacar-pacar nya yang sekarang atau selingkuhannya yang dia banggakan, karena mereka orang-orang yang mapan.
Padahal sebenarnya aku selalu membuat istriku itu menjadi seorang istri paling beruntung di mata tetanggaku. Tapi, mengapa ia berselingkuh? Aku tidak pernah menyangka istriku akan berbuat demikian. Aku memang tidak perlu bukti, emang istriku sendiri cerita sendiri,dan di liat dari tingkahnya. Apakah ini karena ia tidak mencintaiku lagi? Benarkah ia tidak mencintaiku lagi? Aku tidak tahu. Aku hanya merasa takut luar biasa. Takut jika istriku meninggalkan diriku. Takut jika perkawinan kami hancur. Takut jika semua orang mengetahui perselingkuhan istriku.
Anak dari istriku hanya diam menyaksikan semua itu. Mata nya, mata anak beranjak remaja yang polos melihat dua orang yang hidup dalam ketakutan masing masing tapi sibuk menyembunyikannya di depan orang-orang. Dia tidak mengerti mengapa ayah dan ibunya mesti bersandiwara satu sama lain. Bukankah mereka keluarga yang bahagia?
Aku tidak tau lagi harus berkata apa…aku tidak tahu lagi harus berbuat apa…yang aku tahu aku tidak ingin istriku menari riang dengan selingkuhannya…Cuma itu…

Jumat, 03 Juli 2009

Selasa, 17 Maret 2009